Daftar Isi [Tampilkan]
Apa yang anda ketahui tentang vaksin atau imunisasi ? Kegiatan pemberian imun ini merupakan salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan untuk bayi ataupun anak yang baru lahir.
Gunanya untuk menghindari berbagai bakteri dan juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak-anak. Vaksin atau imunisasi sendiri terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah vaksin MMR.
A. Imunisasi MMR
Berdasarkan informasi dari Ikatan Dokter Indonesia imunisasi MMR umumnya diberikan kepada anak-anak mulai usia 12 - 18 bulan. Selain itu dosis penguat diberikan sebelum memasuki usia sekolah kurang lebih 5 atau 6 tahun.
Di Amerika Serikat sendiri, vaksin MMR sudah diizinkan sejak tahun 1963 dan penguatnya mulai diberikan kepada anak-anak di pertengahan tahun 1990-an. Vaksin MMR sudah digunakan secara luas di seluruh dunia pada tahun 1970an vaksin MMR ini dijual oleh Merchk dan lain sebagainya.
Berbicara soal vaksin MMR yang digunakan untuk melindungi anak-anak dan bayi dari penyakit demam, campak dan rubella. Meski tujuannya melindungi tubuh vaksin tidak lepas dari pro dan juga kontra.
Serta berbagai kontroversinya yang dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat membuat anak mengalami gejala autism, dan lain sebagainya. Dalam artikel Berikut ini akan kita bahas secara tuntas mengenai vaksin MMR :
B. Memahami Resiko Efek samping Imunisasi MMR
Sebenarnya imunisasi MMR tidak akan memberikan efek samping yang sangat berarti. Sekalipun ada efek samping tersebut masih dalam kategori yang ringan dan mungkin dirasakan. Seperti halnya kemerahan di bagian tubuh yang disuntik, ataupun mengalami demam.Namun hal ini tentu saja sangat wajar terutama bagi bayi dan anak-anak yang baru saja melakukan imunisasi. Tubuh mereka akan merespon imunisasi yang masuk ke dalam peredaran darahm dalam bentuk demam dan juga panas tinggi.
Meskipun dibilang jarang namun pada kondisi tertentu vaksin atau imunisasi MMR bisa saja menimbulkan beberapa efek samping di antaranya adalah :
- Pembengkakan kelenjar
- Adanya sendi kaku atau nyeri sendi
- Radang otak pendarahan
- Jumlah trombosit menjadi rendah
- Munculnya penyakit gondong yang tidak menular kurang lebih 1 hingga 2 hari
- Munculnya campak ringan yang tidak menular dan Kurang lebih 3 hari
- Terjadinya kejang kejang adanya pembengkakan kelenjar dan juga kejang-kejang akibat demam
Untuk menghindari hal ini, disarankan bagi anak-anak agar mendapatkan imunisasi MMR sedini mungkin. Seiring bertambahnya usia tentu saja resiko akan meningkat dan juga akan semakin sulit untuk membentuk perlindungan dari penyakit tersebut.
Selain efek samping diatas imunisasi MMR atau bahan yang terkandung di dalamnya juga bisa menimbulkan reaksi alergi pada anak yang hipersensitif terhadap bahan-bahan tersebut.
Namun kasus ini bisa dikatakan jarang sekali terjadi jika anak Anda memang alergi terhadap berbagai kandungan imunisasinya. Maka sebaiknya Anda menghindari pemberian imunisasi karena dapat berbahaya dan juga bisa mengkonsultasikannya kepada dokter terkait imunisasi.
C. Kontroversi MMR
Masuk ke informasi selanjutnya adalah kontroversi mengenai imunisasi MMR yang sempat ramai di dunia bahkan di Indonesia. Benarkah imunisasi MMR dapat menyebabkan autisme pada bayi ataupun anak ? Isu mengenai vaksin MMR dapat menyebabkan autisme sendiri memang beredar di Amerika.Di mana seorang anak mengalami penurunan kemampuan berkomunikasi dan juga perubahan tingkah laku, setelah dilakukan imunisasi MMR. Hal ini menjadikan ketakutan tersendiri bagi banyak orang tua karena khawatir tidak imunisasi namun di satu sisi khawatir jika diimunisasi.
Kondisi tersebut dialami karena memang tergolong ke dalam penyakit autism. Di mana gangguan perkembangan yang dapat mempengaruhi komunikasi perilaku serta interaksi social, yang banyak di hindari bahkan ditakutkan oleh orang tua.
Namun kejadian yang dialami anak tersebut tidak bisa menjadi acuan atau anggapan bahwa imunisasi MMR dapat menyebabkan autism.
Karena lebih jelasnya, autisme disebabkan oleh faktor genetik ataupun keturunan, dibandingkan karena imunisasi MMR. Bagi anda para orangtua yang merasa khawatir. Sebaiknya anda mempelajari lebih lanjut mengenai kandungan yang terdapat pada imunisasi MMR.
Di sisi lain orang tua juga harus berperan aktif dalam mencari tahu serta memberikan informasi yang akurat kepada dokter, mengenai riwayat, kesehatan anak, orang tua, keluarga, dan lain sebagainya, untuk mendukung dilakukannya imunisasi dengan lengkap dan juga sesuai target.
Dalam beberapa kondisi tertentu misalnya ketika anak sedang flu, pemberian vaksin MMR mungkin akan ditunda hingga anak tersebut pulih dan juga memiliki kondisi yang sehat.
Di sisi lain juga kondisi lain pada anak seperti halnya penyakit autoimun dan juga saraf, ataupun terjadinya alergi. Minta rekomendasi dokter terkait pemberian imunisasi MMR, agar tidak sembarangan dan tidak menimbulkan efek samping.
Imunisasi MMR sendiri memang bertujuan untuk melindungi tubuh dari berbagai virus yang bisa menyebabkan penyakit berat dan juga berbahaya. Jangan sampai kontroversi ataupun kekurangan informasi Anda menyebabkan Anda menghindari imunisasi MMR, hanya untuk alasan atau hal-hal yang tidak jelas alasannya.
Selain itu anda bisa mencari berbagai jurnal kesehatan yang menyatakan bahwa kondisi imunisasi MMR memang mempengaruhi kesehatan atau mental anak.
Komentar
Posting Komentar